HARIANJAYAKARTA.COM – PT Tata Metal Lestari melakukan pelepasan ekspor 8 kontainer ke negara Tujuan Australia, Kanada, dan Puerto Rico.
Pelepasan ekspor produk baja lapis tersebut dilaksanakan di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024).
Vice President Operations PT Tata Metal Lestari Stephanus Koeswandi menyampaikan hal tersebut di Purwakarta.
Dia menyatakan bahwa dukungan pemerintah merupakan beberapa faktor pendorong pencapaian ekspor perusahaan yang baru berdiri pada 2019 lalu tersebut.
Baik dalam hal perlindungan terhadap industri domestik, restrukturisasi industri keberlanjutan, serta inovasi dan adaptasi
Ia menuturkan bahwa saat ini pihaknya baru dapat melakukan produksi sebesar 85 persen dari kapasitas dan 30 persen dari hasil produksi tersebut ditujukan untuk ekspor.
“Kontribusi penjualan ekspor adalah 25 persen hingga 30 persen dari total revenue.”
“Hal ini membuktikan bahwa kualitas dan harga yang kami berikan kepada pasar global diterima dengan baik,” imbuhnya, dikutip Harianinvestor.com
Baca Juga:
Artis Cantik Prilly Latuconsina Angkat Bicara Soal Pasangan Hidup, Tak Terlalu Ngoyo Soal Jodoh
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Salurkan Nasi Box Jumat Berkah di Grogol dan Pinangsia
Mendag Zulkifli Hasan Memberikan Apresiasi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Zulkifli Hasan mengapresiasi PT Tata Metal Lestari (Tata Logam Group) sebagai produsen dan eksportir produk baja lapis tersebut.
Mendag melepas produk lapis baja usai berdialog bersama para pelaku UMKM lokal di Galeri Menong, Purwakarta.
PT Tata Metal Lestari dinilai telah memanfaatkan peluang dan diversifikasi pasar ekspor serta menerapkan prinsip industri hijau dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing produk mereka.
“Mudah-mudahan ini memberikan tanda-tanda bahwa cita-cita kita ingin menjadi negara maju pada tahun 2045 bisa kita capai,” ujarnya.
Baca Juga:
Resmi Jabat LMK di RW 08 Kota Bambu, Fauzi Fokus Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Wadah Musyawarah
RI Mau Berada di Mana-mana, Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Indonesia Gabung dengan BRiCS
“Karena memang, kita kalau mau jadi negara maju harus menguasai pasar dunia,” ucap Zulkifli Hasan dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
“Apalagi ini baja, (produk) UMKM (yang diekspor) saja kita bangga, apalagi ini termasuk industri berteknologi tinggi.”
Kolaborasi untuk Meningkatan Kinerja Ekspor Non Migas
Ekspor ini merupakan kolaborasi nyata antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mendorong peningkatan kinerja ekspor non-migas Indonesia.
Zulkifli mencatat bahwa permintaan produk baja dari para importir di Kanada dan Australia terus meningkat dalam lima tahun terakhir, masing-masing sebesar 16,94 persen dan 14,72 persen.
Mengingat Indonesia banyak mengimpor produk dari Australia dan Kanada sehingga membuat neraca dagang Indonesia terhadap kedua negara defisit.
Zulkifli pun berharap ekspor produk baja lapis tersebut dapat mengurangi defisit perdagangan.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia ke Australia dan Kanada, salah satunya dengan penyusunan perjanjian dagang.
Indonesia telah memilikih perjanjian dagang Indonesia-Australia CEPA, sementara perjanjian dagang Indonesia-Canada CEPA saat ini masih dalam tahap perundingan.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Mediaemiten.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabarnews.com dan Cantik24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.